Friday, February 22, 2013

Cerbung: Perempuan Setengah Hati 8

ilustrasi by: pesantrenmedia.com


Bagian 8
Untuk Teman
            Bersantai di kamar sambil baca buku adalah yang sangat mengasikkan bagi pemuda satu ini. Alunan musik dari sebuah winamp pun memboyong damainya suasana kamar itu. Lampu di meja itulah yang menjadi saksi.
            Ivan memang gemar membaca, apalagi itu berbau sastra seperti Novel, Cerpen dan Puisi. Kemudian ia beranjak mendekati Tape yang mengumandangkan lagu. Telunjuknya pas di tombol power. Mati. Seketika terasa sepi, namun ia kembali duduk di meja belajar. Lalu ia menjamah

Monday, February 18, 2013

Cerbung: Perempuan Setengah Hati 7



Bagian 7
Pagi Yang Hilang
            Ibunya beberapa kali bertanya selama ini ia di mana..? begitu banyak telpon yang masuk banyak sekali bertanya tentang Ivan yang menghilang begitu saja.
            “Aku pengen ngilangin setres Bu, refreshing....” ucapnya sambil memakai handuk, hendak mandi sepertinya.
            Sang ibu hanya senyum.

Saturday, February 16, 2013

Cerbung: Perempuan Setengah Hati 6


ilustrasi by: www.destination360.com
Bagian 6
Camping
             Terang-benerang malam itu. Di samping bulan yang membundar seperti bola ditambah kerlap-kerlip bintang. Angin yang datangpun terlalu bersahabat meski membawa dingin namun menyimpan keromantisan tersendiri. Kebisingan kota sangat jauh, polusi udara juga terjaga.
            Memang suasana gunung seperti ini pasti didambakan banyak remaja. Begitu pula ketiga remaja yang sekarang ini sedang menyusun kayu untuk dibakar sebagai penghangat badan sekaligus sebagai alat untuk merebus air. Dino,
            ”Van, ambil kopi di ransel gua.” Sambil ia berusaha menyalakan korek api. Ivan dengan kegelapan meraba-raba tas yang tadi terimpan manis dipojok

Wednesday, February 13, 2013

Cerbung: Perempuan Setengah Hati 5

Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)



Bagian 5
Cinta Vs Dusta
            Janji muluk Ivan sangat di dengarkan oleh Heni. Seperti tidak tahu gombalan cowok saja. Padahal permintaan-permintaannya sangat jarang sekali di kabulkan oleh Ivan. Jalan-jalan, nongkrong di kafee sampai minta antar ke suatu tempatpun selalu tak pernah dituruti Ivan. Alasan bermacam-macampun terkeluar darinya. Heni sepertinya sangat waspada sekali dengan kalau pacarnya akan berubah dalam waktu yang sebentar. Seperti yang diungkapkan salah seorang tokoh “Bila kita memperoleh sesuatu dengan mudah maka, akan mudah pula hilang dari kita.”
            Sama halnya Heni mendapatkan Ivan. Sangatlah mudah, sekali saja ia dekat dengan Ivan dengan menjual bagaimana kemolekan tubuh dan lentik jarinya, hati Ivan dengan mudah terkobar dan menyambar seperti petir.
            Sesal Heni tidak terkira saat ia merasakan kebohongan dari orang yang sangat ia

Saturday, February 9, 2013

Cerbung: Perempuan Setengah Hati 4

Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)

Bagian 4
Jangan Main Api
Malam yang cerah telah berlalu dengan gesit. Gemerlap bintang telah sirna tertumbur oleh sorot matahari yang begitu tajam melesat menembus celah-celah bumi. Bayang-bayangpun terlihat jelas kembali. Datang dan pergi sepertinya hal yang tak asing begitu kita merasakan antara malam dan siang. Aktivitas mulai berjalan, begitulah perputaran yang sebenarnya. Takluput bagi sekelompok maha siswa seperti Ivan dan semuanya.
Suara mobil yang meraung-raung terdengar dari dalam garasinya.

From :    Sari          06:12:28
     Mat pagi Van....
     Udh Bgn blm..?
     Kuliah nggk hri ini.
     Muach...

Sambutan pagi telah menyapa. Begitu bahagia membacanya, apa lagi orang yang sedang dilanda badai cinta seperti

Wednesday, February 6, 2013

Cerbung : Perempuan Setengah Hati 3

Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)
sweetyvinz.wordpress.com
        Bagian 3
Oleh-Oleh Jakarta

Fashion Show, itu adalah bagian dari kehidupan model. Tidak aneh kalau mereka terus menjalani provesi yang tidak begitu membuat capek itu. Lampu gemerlapan adalah dunianya. Sepertinya pengunjung pada acara kali ini sudah mulai berdatangan.  Ivan merasakan seperti gugup, ia seperti tidak pernah saja diperlihatkan pada banyak orang seperti ini.
Mereka berkumpul diruang tunggu bersama model-model yang lain dari Bandung maupun dari Jakarta sendiri. Ia terus melirik seorang perempuan asal Jakarta yang duduk bersama ketiga teman modelnya. Lumayan centik, dengan hidung mancung mata sedikit liar, perawakan langsing, tinggi semampai dan rambutnya lurus, mengusung Ivan untuk terus memperhatikannya.
”Rada mirip Debi

S i n o p s i s Novel: Mencari Aku Waktu Dan Rahasia Dunia

Mencari Aku, Waktu, dan Rahasia Dunia adalah judul dari novel ini. Novel ini menceritakan tentang seorang anak muda dalam proses pencarian. Tokoh utamanya adalah ‘Aku’ dengan nama Fajruddin Saleh bin Tjik Saleh dengan karakter pemuda yang idealis dan memiliki seorang kekasih yang berbeda kepercayaan (ia memanggil kekasihnya itu si Manis, nama aslinya Resita Maulia). Tokoh utama adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik di salah satu universitas di Bandung yang sedang bercerita tentang bagaimana jika ia telah memperoleh gelar sarjana nanti. Ia sedang menjawab sebuah pertanyaan dari temannya (Ivan), di sebuah Pantai Kuta Bali. Novel ini banyak menggunakan pengibaratan, ini kutipan paragraph di dalamnya: Sekarang siang sudah terbentang seperti bioskop yang baru selesai filmnya. Byar...! nyala lampunya. Terang jadinya. Sedangkan orang yang sedang bercumbu langsung berusaha bertingkah seperti orang baru pulang dari masjid, kaki-tangannya langsung kembali kehabitatnya dan buru-buru mengancing segala kancing, celana juga baju. Merapikan rambut yang sama-sama kusut, tak jelas penyebabnya. Mengelap seluruh bagian tubuh yang basah, tak tahulah kalau bagian lain yang basah, di elap atau dibiarkan. Hussss... adegan kegelapan sudah usai! Mirip sekali perbuatan itu dengan penumpang dalam bus ini, ada yang mengusap air liur yang meleleh dibibir, ada yang memoles-moles mata belekan, dan merapi-rapikan rambut yang kusut dan baju yang semerawut, dikancingnya kembali. Masa tidur telah usai. Mau tahu kenapa? Sebab banyak orang menggunakan kegelapan sebagai ajang aji mumpung! Mumpung orang tidak tahu. Mumpung orang tak ada yang lihat, saya boleh melakukan apa saja, dll, dan dll. Maka terjadilah....adegan setiap kegelapan datang. Tokoh utama akan pulang kampung bila telah selesai kuliah nanti karena tak mampu untuk terus menyandang status pengangguran. Nah, dalam perjalanan pulang itu ia memperoleh banyak pengalaman dari seorang fotografer, seorang wanita yang sudah berkeluarga, keluarga perantauan dan seorang petualang. Pada setiap pertemuan ia selalu ngobrol dan bercerita. Jadi novel ini mengisahkan bercerita lalu dalam cerita itu ada lagi cerita. Jidi, novel ini sengaja ditulis dengan penuh canda, kata-kata yang lucu dan terkadang terdengar norak dan canggung di telinga. Sebab saya ingin menghibur, agar setiap pembaca dapat tertawa di samping keseriausannya mengolah semua pesan yang tersirat dalam isi novel. Bukan hanya itu saja isinya, tokoh utama juga meneruskan ceritanya dengan Ivan dengan lamunan. Dalam lamunan tokoh utama ia setelah di kampung halaman, ia mendirikan sekolah gratis untuk buta huruf. Dan sampai ia bekerja di sebuah instansi pemerintahan, kemudian ia kembali lagi ke Bandung untuk mencari impiannya. Ending dari novel ini sengaja saya buat menggantung, agar pembaca yang meneruskan kisahnya… Pesan yang ingin saya sampaikan dalam novel ini yaitu:  Sebuah kisah perjalanan. Disana saya ingin sekali menggambarkan bahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan dan penuh pencarian. Pencarian didunia ini tak lain adalah pencarian kepuasan. Sebab, kepuasan adalah tingkat teratas dari semua level pencarian. Adakah seseorang memperoleh kepuasan? (sudah punya motor ingin mobil, punya istri satu pingin dua dan sebagainya), dan disetiap pencarian tak luput dari sebuah perjalanan baik itu perjalanan sebenarnya atau hanya perjalanan pikiran.  Saya juga ingin menyoroti masalah lapangan pekerjaan dan pengangguran di Negara kita yang tercinta ini. Ada satu anekdot “Yang ahli dan bahkan sarjana saja pengangguran apa lagi tidak sekolah dan tak ahli” lapangan pekerjaan di Indonesia memangsungguh sulit. Dan bahkan tingkat pengangguran semakin hari semakin mertambah.  Pendidikan gratis buta huruf. Saya ingin menyinggung tentang pemerataan pendidikan di Indonesia. Sebab banyak daerah terpencil di Indonesia masih belum tahu huruf alias buta huruf. Contoh di wilayah Papua berapa persen orang yang dapat membaca dan menulis?, lalu di wilayah Jambi ada yang dinamakan Suku Anak Dalam (Kubu), nah suku ini bisa dikatakan, orang yang tak terjamah oleh huruf. Masih banyak sekali penduduk Indonesia yang tak dapat membaca dan menulis sebenarnya.  Tokoh utama kembali lagi kekampung dan setelah itu kembali lagi ke Bandung. Itu adalah pesan yang sangat dasar, bahwasanya kehidupan adalah sebuah siklus waktu. Dimana ada kelahiran ada pula kematian, dimana ada kejayaan juga ada keterpurukan.