Bagian 21
Jalan terakhir
Gemericik
hujan menyertai malam yang gelap. Ivan masih saja duduk sendiri di depan
terasnya. Rokok dan kopi menemani dimeja seblah kanannya. Sebentar-sebentar ia
meneguk kopi hangat dan menghisap rokoknya dalam-dalam. Dunia semakin butek.
Suara gemuruh hujan semakin kencang, Guntur bersahut-sahutan, kelat
mengadu-ngadu.
Ivan
masih saja disana tanpa berubah posisi. Buku-buku disampingnya hanya sebagai
hiasan tak dibacanya. Entah ia sedang memikirkan apa.