Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)
Di
Terminal Cicaheum
Aku berdiri
menghadap ke barat. Membungkuk. Entah berapa bus yang keluar masuk. Aku belum
masuk ke terminal, sedang menunggu si Manis. Ia janji akan mengantarku di
terminal ini, di tempat aku berdiri ini. Bus jurusan Merak Banten telah banyak
yang lewat di hadapanku. Dari mulai Bima Suci aku tak menghentikannya. Karena
di samping dekat pintu tertulis dengan cetak miring “Executive class” Fas: AC,
Toilet, video, audio, smoking area, dll. Membuat kakiku tak mau melangkah
sama sekali. Dan yang kedua Arimbi juga sama punya label kelas elite. Aku tahu
benar selera kantongku dan hidupku. Keramat Jati, kelas ekonomi yang lambat
sampai tujuan karena jalurnya bukan tol melaikan jalur puncak. Pemandangan yang
indah, perkampungan yang asri, gadis desa yang hanya makai kain tersangkut di
payudara. Kalau payudaranya kecil kain itu pasti melorot tak mau nyangkut.
Jadi, gadis desa yang ingin memakai pinjung harus berpayudara besar kalau
tidak, siap-siap saja untuk di lihat oleh siapa saja kalau melorot. Edan!