Saat Udin ingin pergi merantau ke
Jakarta Ibunya membekali pesan yang akan jadi tumpuan hidup di kampung orang
baginya. Ucapan itu yang terdengar
di telinganya pagi itu.
“Din…hati-hati di sana. Raihlah cita-citamu.
Jadilah orang yang berguna.” Ia bersalaman dan mencium tangan Ibunya. Sunarti
sangat sedih sekali karena Udin adalah anak simata wayang. Ibunya berbisik
sedikit terputus dengan isakan tangis kecil yang tak kuat lagi ia tahan.
“
Oh…Tuhan berilah anakku keselamatan, jadikan ia orang yang berguna nantinya,
kabulkanlah apa yang tersirat di benaknya.” Saat itu sang Ibu meneteskan air mata dan mengenai
kepala Udin.
Sang
Ibu terus melihat kepergian anaknya sampai termakan oleh tebalnya