Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)
Aku
sedang asik membaca sebuah majalah di ruang tamu. Sendirian. Isi majalah
beraneka ragam tentunya, dari artikel, kolom, berita, feature, iklan sampai
dengan cerpen. Dan sedari tadi aku menghayati cerpen yang mengharukan ini.
Mengisahkan sebuah cinta… cinta yang terjatuhkan. Kadang aku tergeleng juga
tersenyum sedih…
Cinta…
Cinta…. Cinta… siapa yang tak kenal dengan kata yang terdiri dari lima huruf itu. Bahkan sejak
TK sudah dikenalkan. Cinta kepada orang tua, teman, saudara, guru, pokonya
cinta telah tumbuh sejak lahir sepertinya. Dari zaman kenabianpun telah ada meski mereka tak tahu kalau perasaan itu
sekarang diberi nama c-i-n-t-a. Ingat sekali sewaktu kakek mendongengkan kisah
anak dari Nabi Adam (Khabil-Khobil) darah manusia yang pertama kali mengalir diakibatkan
oleh cinta, yang terus merembet kepada dengki, iri, dan pembunuhan. Ingat pula
kisah Nabi Yusuf yang difitnah mau memperkosa sampai dia masuk dalam penjara,
dan itu karena cinta juga. Berarti cinta punya banyak mengundang hal-hal negatif,
tapi jangan salah… cinta juga dapat mengundang pada hal kebaikan. Karena kita cinta dengan sesama maka ada
rasa kasihan dan saling membantu, Iya khan?