Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)
![]() |
hafshaher.blogspot.com |
Bagian 1
Jejak
“Van, elo yang bener dong.... kita temenan
bukan sekarang-sekarang aja, dari dulu Van...! gua nggak seneng dengan cara elo
ngomong,” Ucap Andi setelah jengkel karena ia merasa diremehkan Ivan. Mulutnya
telah kecut untuk memuntahkan kata-kata panas itu. Harga diri bukan bagaimana
orang menginjak harkat martabat saja, tapi juga bagaimana orang meremehkan kita
seakan-akan kita seorang yang menerima keajaiban alam untuk menolong. Mustahil.
Tuhan memang Maha Penyayang, tapi ia takkan menurunkan pertolongan dari langit
seperti jaman dahulu. Mukjizat katanya.
“An...An....elo
jangan sensitif gitu dong...Gua cuma canda lagi...” cengkal Ivan membela
dirinya.
“Ah...Gua
bosen ngomong ma elo....” Andi seraya pergi meninggalkan Ivan begitu saja. Ivan
menarik-narik tangannya namun ia malah menampik dan diperlihatkan
kejengkelannya. Raut mukanya sangar.
“Ah....resek
elo