Oleh: Mulyadi Saputra (Moel)
Disuatu kampung hidup seorang yang sangat disegani karena
kehebatan ilmu kanuragannya dan ia juga kebal dari berbagai senjata. Seluruh penduduk
takut dan segan padanya, sangking segannya suluruh penduduk setiap berjumpa si
centeng itu menegur dengan nama panggilannya “Warok”. Sebab kalau tidak menegur
takut bisa dicincang… oleh golok di pinggang si Warok.
Setiap ia mendengar panggilan “Warok”, dengan bangga ia
berdehem sambil mengelus kumisnya yang panjang sampai jenggotnya dengan tangan
kanan.
Dimanpun penduduk bertemu Warok, mereka harus menyapa dengan
“Warok”. Si Warok pun lasung “Ehm…” tangannya mengelus kumis sampai jengkot.
Begitulah seterusnya.
Sampai suatu ketika ada seorang remaja sedang berjalan
sendiri lewat samping rumah si Warok tersebut. Ia melihat kepala dan setengah
badan Warok sedang serius dengan kerjaannya. Si Warok sedang buang air besar
rupanya…. WC si Warok memang tidak tertutup semua, dan itu sudah biasa di
kampung itu, WC dengan dinding setengah badan. Pemuda itu terlihat bingung, ia
mau
menegur Warok tapi ia sedang buang air besar. Kalau tidak menegur ia takut
pula di gorok dan dicincang. Akhirnya ia memutuskan untuk menegur, dari pada
mati binasa….
“Warok” ujar si pemuda tersebut.
Tanpa ragu Warok pun tersenyum,
“Ehm…” dengan reflex pula tangannya mengusap kumis sampai
dengan jenggotnya, padahal ia sedang cebok… bayangkan saja tangan dengan
berlumur kotoran menghiasi kumis dan jenggotnya…. Ha…ha…
No comments:
Post a Comment